Home › Peristiwa › Masyarakat Geram, Oknum TNI Ikut Bekingi PT WKS Menyerobot Lahan Kelompok Tani
Masyarakat Geram, Oknum TNI Ikut Bekingi PT WKS Menyerobot Lahan Kelompok Tani
Foto : Tangkapan Layar Rekaman Video Masyarakat Kelompok Tani Desa Rantau Gedang, Kecamatan Mersam, Kab. Batanghari. Oknum TNI Bersama Yulianto Humas PT WKS Berada Dalam Mobil Bersama Tiga Orang Preman Dilokasi Lahan
SEROJANEWS.COM, JAMBI - Masyarakat Kelompok Tani Jaya Bersama diteror oknum TNI dan sejumlah preman dilahan seluas 450 hektare di Desa Rantau Gedang, Kecamatan Mersam, Kab. Batanghari, Rabu (19/2/2025).
Kedatangan oknum tersebut diduga hendak melakukan intimidasi terhadap sejumlah masyarakat Kelompok Tani terkait konflik lahan yang diserobot mafia tanah milik Kelompok Tani Jaya Bersama beberapa waktu lalu.
Kronologi berawal dari sejumlah Masyarakat Kelompok Tani didampingi Ormas Forum Pemersatu Nasional (FPN) serta Pemuda Tri Karya (PETIR) Jakarta usai melakukan konferensi pers perihal lahan masyarakat seluas 450 hektare digusur habis oleh sejumlah oknum koperasi bodong.
Dari video kejadian dan rilis yang diterima media Serojanews.com, terdapat lima orang menggunakan mobil double kabin mendatangi lokasi. Empat orang mengenakan baju ungu diantaranya Humas PT WKS dan satu orang mengenakan seragam loreng TNI memakai masker.
Masyarakat menduga oknum TNI ikut membekingi penyerobotan lahan yang dilakukan Perusahaan WKS terkait konflik lahan tersebut. Sontak, beberapa masyarakat terlihat emosi dan mengatakan apa maksud dan tujuannya datang ke lokasi jam tujuh malam.
"Bapak dari mana, kami dari garda 08 nih pak. Bapak sudah luar biasa mendampingi mafia tanah ini pak. Bapak tidak kasian sama rakyat, bapak dari rakyat," dalam rekaman video.
Sesekali memperbaiki maskernya, Oknum TNI tersebut mengaku bernama Sertu Suherdi dari Dandim Bungo, Kabupaten Tebo. Namun ucapan Sertu Suherdi berubah sejenak mengatakan dari Korem saat salah satu masyarakat menanyakan tujuan nya ke lokasi lahan Kabupaten Batanghari.
KRONOLOGI
Kronologi berawal dari masyarakat Kelompok Tani dan delapan orang wartawan serta ormas FPN dan PETIR Jakarta usai melakukan pengawalan dilokasi lahan. Saat hendak pulang lima orang suruhan dari PT WKS tersebut kedapatan oleh masyarakat kelompok Tani menguntit memasuki lokasi lahan menggunakan mobil double kabin.
Dari keterangan Ormas DPW Pemuda Tri Karya (PETIR) Jakarta Jesayas Sihombing mengatakan, saat itu dirinya sedang dilokasi melakukan pengawalan terkait penyerobotan lahan bersama masyarakat setempat.
"Usai kami presconferensi bersama awak media datanglah lima orang utusan dari perusahaan WKS mau mengintimidasi. Namun karena kami ramai mereka tidak berani," kata Jesayas, Rabu (19/02/2025).
Pihaknya mengatakan akan segera melaporkan ke Denpom terdekat apabila ada oknum TNI yang diduga membekingi perusahaan terkait penyerobotan lahan.
"Kami sudah bertemu Kemenhan kemarin, bertemu Letkol Lubis. Mereka mengatakan, apabila ada oknum TNI yang diduga melindungi perusahaan segera laporkan ke Denpom terdekat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Tanaman ubi, pisang, nangka yang ditanami di lahan seluas 450 hektare milik kelompok Tani Jaya Bersama di Jambi habis digusur oknum mafia yang mengaku dari salah satu perusahaan WKS beberapa waktu lalu.
Kasus tersebut telah bergulir ke Bareskrim Mabes Polri, Kementrian Kehutanan, Kementrian ATR/BPN, Mensekneg, Kejaksaan Agung, Kementrian Koperasi, dan Kementrian Pertanian.
Penyerobotan diduga dilakukan sejumlah perusahaan WKS (koperasi bodong), PT. FAT, dan PT. SCL.
Hingga akhirnya oknum TNI dan empat orang dari PT WKS itu tidak sengaja akan bertemu masyarakat kelompok Tani bersama pengacara, Ormas Forum Pemersatu Nasional (FPN) serta Pemuda Tri Karya (PETIR) yang hendak pulang usai melakukan konferensi pers dilokasi, Rabu (19/02/2025) menjelang malam di Desa Rantau Gedang, Kecamatan Mersam, Kab. Batanghari






Komentar Via Facebook :