Home › Nasional › 50 Negara Minta Diskusi Penurunan Tarif Impor, Begini Respon Trump
50 Negara Minta Diskusi Penurunan Tarif Impor, Begini Respon Trump
Donal Trump
SEROJANEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan tarif impor tinggi yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memicu reaksi kuat dari berbagai negara di seluruh dunia. Dalam upaya untuk menanggapi keputusan tersebut, lebih dari 50 negara dilaporkan telah melakukan lobi dan negosiasi dengan pemerintah AS untuk mendiskusikan penurunan tarif.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menegaskan bahwa sejumlah pemimpin negara dari Eropa hingga Asia telah berusaha untuk mencari solusi demi menghindari dampak negatif yang lebih luas bagi perekonomian global.
"Sikap yang diambil oleh Presiden Trump telah menciptakan situasi di mana semua orang ingin terlibat dalam diskusi. Namun, untuk menjalani negosiasi yang berarti, ada harga yang harus dibayar," ungkap Bessent dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (7/4/2025).
Pernyataan Trump sebelumnya mengungkapkan bahwa negara-negara lain harus membayar sejumlah uang agar tarif yang tinggi dapat dicabut, memposisikan hal ini sebagai langkah yang diperlukan untuk menjaga kestabilan pasar keuangan. "Tidak akan ada negosiasi kecuali mereka mau memberikan kontribusi yang signifikan," tegas Trump.
Di tengah perumusan kebijakan tarif yang berdampak luas tersebut, pasar saham Asia menunjukkan tren negatif, dengan kerugian tajam di sesi perdagangan awal. Hal ini membuat para investor resah, mengingat kekhawatiran terhadap inflasi yang dapat muncul akibat tarif yang tinggi, serta kemungkinan resesi global, meskipun Trump menegaskan bahwa dirinya tidak takut kehilangan nilai pasar yang besar.
"Saya tidak ingin ada yang turun. Namun terkadang anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu," kata Trump sambil memberikan keterangan setelah menyelesaikan aktivitas golf-nya di Florida.
Sementara itu, negara-negara seperti China telah mengantisipasi langkah pengembalian yang mungkin mengarah pada ketegangan dagang lebih lanjut, menambah kompleksitas situasi yang telah ada. Beberapa negara, termasuk Indonesia, mulai mengajukan tawaran untuk melobi Trump dan mencari titik temu dalam negosiasi.
Di sisi lain, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, mencoba menenangkan kekhawatiran bahwa langkah tarif ini merupakan bagian dari strategi untuk menekan Federal Reserve agar menurunkan suku bunga. Sementara itu, prediksi dari pihak ekonomi seperti JPMorgan menunjukkan bahwa tarif ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan mengakibatkan peningkatan tingkat pengangguran.
Dengan situasi ini, banyak yang memperkirakan bahwa kepercayaan diri bisnis terhadap kepemimpinan Trump dapat mengalami penurunan, sesuatu yang disorot oleh miliarder Bill Ackman, yang sebelumnya merupakan pendukung setianya dalam Pemilu.






Komentar Via Facebook :