Home › Nasional › TPNPB-OPM Siap Nyatakan Perang Lawan TNI Hingga Merdeka
TPNPB-OPM Siap Nyatakan Perang Lawan TNI Hingga Merdeka
TPNPB-OPM menyatakan siap perang melawan tentara Indonesia hingga dunia kiamat. Hingga pemerintah Indonesia siap melakukan perundingan Internasional. (Doc.Tempo)
SEROJANEWS.COM, PAPUA - Ketegangan kembali meningkat di Papua setelah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengumumkan kesiapan mereka untuk berperang melawan militer Indonesia.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa, 8 April 2025, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengungkapkan bahwa tindakan ini diambil sebagai respons terhadap penembakan terhadap warga asing di Kuala Kencana, Timika, yang diduga dilakukan oleh tentara Indonesia.
"Kami siap berjuang sampai akhir zaman jika pemerintah Indonesia tidak mengakui hak kedaulatan masyarakat Papua," dilansir halaman Tempo, Selasa (8/4).
Dia juga menambahkan bahwa pejabat-pejabat Papua diharapkan menghentikan segala aktivitas yang dianggap sebagai "agen pembunuhan" terhadap rakyat Papua. Pernyataan ini muncul setelah insiden tragis yang melibatkan penembakan Pilot Glenn dan warga asing lainnya, yang dituduhkan dilakukan oleh aparat militer. Sebby menyatakan, tindakan ini bukan hanya untuk kepentingan uang, tetapi juga untuk memperkuat alutsista militer dan melindungi kepentingan perusahaan asing serta nasional di Papua.
"Penembakan Pilot Glenn di Distrik Alama-Mimika dan orang asing lainnya serta orang Papua yang dibunuh oleh Militer Pemerintah Indonesia itu semuanya dilakukan demi uang," ucap dia.
Lebih lanjut, Sebby mengungkapkan bahwa TPNPB-OPM akan terus berjuang sampai ada tawaran untuk negosiasi internasional guna menyelesaikan konflik yang berkepanjangan di tanah Papua. Ia menyerukan kepada semua warga migran Indonesia untuk segera meninggalkan wilayah yang saat ini sedang terjadi konflik bersenjata, demi keselamatan mereka.
"Sejak lama, kami telah memantau gerakan intelijen militer Indonesia di wilayah kami. Maka warga imigran Indonesia diminta untuk keluar dari wilayah perang," tutup Sebby.
Ketegangan ini mencerminkan situasi yang semakin kompleks di Papua, di mana isu kedaulatan dan hak asasi manusia menjadi sorotan utama. Ke depannya, perhatian dunia internasional akan sangat diperlukan untuk menyelesaikan konflik ini secara damai.






Komentar Via Facebook :