Home › Pemerintah › Program Makanan Bergizi di SMAN 5 Tualang Tak Dimakan, Begini Kata Siswa
Program Makanan Bergizi di SMAN 5 Tualang Tak Dimakan, Begini Kata Siswa
Makanan Bergizi Didalam Ruangan Guru Disediakan Pihak Ketiga
SEROJANEWS.COM, PERAWANG - Makanan bergizi gratis (MBG) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, tidak dimakan siswa. Saat jurnalis melakukan kunjungan ke sekolah pada Jumat (16/5/2025) siang, sejumlah MBG ditemukan banyak menumpuk di ruang guru.
Sementara siswa-siswi sudah mulai pulang. Menurut keterangan beberapa guru disekolah menyebutkan, makanan tersebut terkadang memang habis. Namun tetapi lebih sering tidak dimakan. “Sepertinya siswa-siswi kurang berminat. Rasa masakan yang disajikan tidak sesuai dengan selera mereka,” kata salah satu guru yang ditemui.
Pengamatan dilokasi juga menunjukkan potongan lauk dalam paket MBG porsi tidak merata. Terdapat potongan besar dan ada pula potongan yang kecil, banyak tidak dimakan dan akhirnya terbuang. Meskipun pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) berharap bahwa MBG dapat memenuhi standar gizi yang baik untuk anak-anak di Indonesia.

Jurnalis SerojaNews.com mewawancarai beberapa siswa dan menggali informasi mengenai masalah ini. Dari keterangan siswa yang ditemui mengaku menu yang tersedia tidak sesuai selera. “Rasa masakan kadang berbeda dengan yang kami nikmati di rumah, dan kurang bumbu, jadi kami tidak berselera," kata seorang siswa.
Salah satu siswa yang ditemui juga menambahkan, volume pada porsi tidak seluruhnya merata. “potongan daging ayam juga tidak konsisten, ada yang besar dan ada yang kecil. Terkadang rasanya hambar, jadi kami tidak bisa memaksakan untuk makan,” ujarnya mewakili teman-temannya.
Pengelolaan MBG tersebut mempertanyakan transparansi pengelolaan program Makan Bergizi Gratis. Praktik tidak transparan dalam penyediaan MBG, yang pastinya menjadi tanggung jawab pengawasan BGN.
Program makan siang bergizi gratis bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya anak-anak mendukung tumbuh kembang mereka. Program ini ditujukan untuk berbagai kelompok penerima manfaat, diimplementasikan secara bertahap, dan memiliki anggaran yang cukup besar.
Sebagaimana diberitakan pada Selasa (6/5/2025) lalu program makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah menengah atas (SMA N) 5 Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, terancam terbuang alias mubazir. Banyak makanan yang disediakan pihak ketiga tidak dimakan oleh siswa. Diduga disebabkan menu tidak memenuhi selera dan standar gizi yang diharapkan.
Belum diketahui penyebab banyak kotak makanan yang masih utuh dan tidak tersentuh oleh para siswa. Ketika ditanya soal situasi ini, para guru menjelaskan makanan yang disediakan tidak sesuai dengan selera siswa. Menurut Badan Gizi Nasional (BGN) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Rahmi menjelaskan bahwa preferensi siswa sangat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi makanan. Dimakan atau tidak dimakan itu kembali kepada siswa.
"Kita mengadakan survei untuk mengetahui preferensi siswa mengenai menu MBG. Kadang kadang pusing juga tentang penyesuaian harga yang sering naik, ukuran makan lele sekarang hanya dikasih telur dan itu sudah memenuhi standar gizi yang diharapkan badan gizi nasional," kata Rahmi.
Rahmi menjelaskan bahwa semua menu MBG harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BGN. "Saat ini, kami masih dalam proses perbaikan. Untuk siswa PAUD, TK, dan SD kelas 1-3, anggaran per siswa adalah delapan ribu rupiah, sedangkan untuk siswa SD kelas 4, SMP, dan SMA adalah sepuluh ribu rupiah," tambahnya.






Komentar Via Facebook :