Home › Peristiwa › Suasana Ruang Sidang di PN Batam Bagaikan Suasana di Pasar Pagi
Suasana Ruang Sidang di PN Batam Bagaikan Suasana di Pasar Pagi
Suasana di Ruang Sidang R Soebekti Pengadilan Negeri (PN) Batam
SEROJANEWS.COM, PEKANBARU - Suasana ketika belanja di pasar pagi dapat dirasakan ketika berada di ruang sidang R Soebekti yang ada di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Kamis (19 Juni 2025).
Dalam persidangan itu terdengar suara-suara hakim dan jaksa memanggil-manggil para terdakwa yang berbeda. Hakim dan jaksa di ruang persidangan seperti para pedagang di pasar pagi Tos3000 Jodoh, Kecamatan Lubuk Baja yang sedang sibuk menawarkan barang dagangannya kepada para pembeli.
“Sayur-sayur bayam sekilo 10 ribu rupiah. Dan pedagang lain menawarkan cabe merah setengah kilogram 50 ribu rupiah. Silahkan dipilih, silahkan dipilih! Begitulah sepenggalan suasana kala kita berada di Pasar Pagi Tos3000 jodoh.”
Suasana begitu juga dirasakan di ruang sidang PN Batam. Kala itu terdengar suara hakim Yuanne Marietta Rambe menyuruh dua terdakwa yang duduk di kursi pesakitan untuk hengkang dari situ. Padahal sebelumnya namanya yang dipanggil untuk bersidang. “Tolong digeser ya. Geser sedikit,” Kata Yuanne Marietta Rambe dalam ruang persidangan.
Saat bersamaan terdengar juga suara hakim Irfan Lubis memanggil nama terdakwa Wagiran dan Binsar Pane.
“Ya silahkan Binsar Pane dan Wagiran,” teriak Irfan Lubis.
Tidak mau terlihat kalah jaksa penuntut umum (JPU) Abdullah memanggil terdakwanya. “Pak ustad, pak ustad,” panggil Abdullah untuk memanggil Ahmad Rifa’I (perkara nomor 213/Pid.B/2025/PN Btm).
Kala itu jaksa Abdullah yang berhasil mendudukkan Ahmad Rifa’I untuk bersidang dengan mengalahkan hakim Yuanne Marietta Rambe dan Irfan Lubis.
Persidangan itu dilakukan secara singkat-singkat hanya butuh waktu sekitar 5 menit saja walaupun memeriksa para saksi. Melihat hal ini seorang advokat yang enggan Namanya disebutkan mengatakan
“persidangan ini main-main, lalu bagaimana menemukan kebenaran materil persidangan ini? Seharusnya Bawas Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Komisi Yudisial menegur pimpinan PN Batam dan bila perlu memeriksa majelis hakim dalam sidang seperti pasar pagi itu.”
Ia juga menerangkan memang semua ingin pulang ke rumah cepat. Namun jangan pernah membuat persidangan itu asal kebut tanpa memperhatikan kebenaran materilnya.






Komentar Via Facebook :